Sejarah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wanareja

 

SEJARAH PIMPINAN CABANG MUHAMMADIYAH WANAREJA

(Perjalanan Panjang Perjuangan Menuju Masyarakat Berkemajuan)

 

Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wanareja memiliki sejarah yang panjang dan berliku, bermula dari pembentukan ranting kecil hingga berkembang menjadi cabang di Kabupaten Cilacap. Lahirnya PCM Wanareja tidak dapat dipisahkan dari sejarah berdirinya Muhammadiyah di Cilacap, yang pada awalnya diprakarsai untuk mendirikan lembaga pendidikan, khususnya SMP Muhammadiyah.

 

Awal Mula : Ranting-Ranting Kecil

Pada tahun 1963, Wanareja masih merupakan bagian dari ranting yang berada di bawah naungan Cabang Majenang. Namun, dengan adanya kebutuhan untuk mendirikan SMP Muhammadiyah di setiap kecamatan, maka pada tahun 1964, Wanareja bersama dengan beberapa kecamatan lainnya seperti Dayeuhluhur, Sidareja, dan Cimanggu, mendirikan Cabang Muhammadiyah sendiri-sendiri. Hal ini juga bertepatan dengan pendirian SMP Muhammadiyah 1 Wanareja, yang menjadi salah satu tonggak penting dalam sejarah pendidikan di wilayah ini maupun pengembangan cabang Muhammadiyah itu sendiri..

 

Pembentukan Cabang Wanareja

Cabang Wanareja secara resmi berdiri pada tahun 1964 dengan tiga ranting awal yang menjadi cikal bakal perkembangan organisasi ini. Ranting-ranting tersebut adalah:

  1. Ranting Wanareja dengan Ketua Bpk. Mualip Wiryosudiro – Sekretaris Bpk. Suwardi
  2. Ranting Tarisi dengan Ketua Bpk. Djamhari – Sekretaris Bpk. Muslimin
  3. Ranting Bantar dengan Ketua Bpk. Abdurahman – Sekretaris Bpk. Warmo

 

Selanjutnya dua ranting menyusul terbentuk pada tahun yang sama yaitu :

  1. Ranting Malabar dengan Ketua Bpk. Parto Sentono – Sekretaris Bpk. Rasino Suwarno
  2. Ranting Rejosari dengan Ketua Bpk. Amin Maksudin – Sekretaris Bpk. Basuki Raharjo

 

Proses Panjang Pendirian Ranting :

Ranting Muhammadiyah Bantar berdiri di Dusun Babakan, Masjid Baiturahim dipilih sebagai pusat pengembangan kegiatan Ranting, begitu Juga Ranting Muhammadiyah Malabar berdiri di dusun Jampangmanggung dengan pusat kegiatan di sebuah Surau (langar kecil) cikal bakan Masjid Al Hidayah sebagai pusat pengembangan kegiatan Ranting. Berbeda dengan Ranting Muhammadiyah Rejosari sebuah dusun di Desa Sidamulya dengan kondisi desa yang tidak memungkinkan beberapa tokoh Muhammadiyah yang berada di dusun Rejosari demi berdirinya Ranting tidak menggunakan nama desa tetapi nama dusun yang dipakai ⁽*⁾

Kelima ranting ini menjadi cikal bakal perkembangan dan pondasi kuat bagi PCM Wanareja, diawali dengan pengajian rutin bulanan Purnaman yang menjadi bagian integral dari gerakan organisasi ini. Pengajian ini tidak hanya memperkaya ilmu dan spiritual anggota, tetapi juga melahirkan berbagai inisiatif dan amal usaha yang bermanfaat bagi masyarakat.

 

Salah satu pencapaian awal dari semangat perjuangan anggota adalah pembangunan gedung SMP pada tahun 1967, yang menjadi simbol komitmen organisasi dalam mengembangkan pendidikan dan memberdayakan masyarakat. Selain itu, BKIA (Balai Kesehatan Ibu dan Anak) juga menjadi bagian dari amal usaha PCM Wanareja, menunjukkan kepedulian organisasi terhadap kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak.

 

Perkembangan Selanjutnya

Seiring berjalannya waktu, PCM Wanareja terus berkembang dengan penambahan ranting-ranting baru. Beberapa di antaranya adalah :

  • Ranting Limbangan yang berdiri pada tahun 1984 dengan Ketua Bpk. Misbah
  • Ranting Adimulya yang berdiri pada tahun 1990 dengan Ketua Bpk. M.A Darindi, sebagai hasil pemekaran
  • Ranting Cilongkrang dengan Ketua Bpk. Khayun
  • Ranting Madura yang berdiri pada tahun 2008 dengan Ketua Bpk. Basuki Raharjo
  • Ranting Palugon yang berdiri pada tahun 2024 dengan Ketua Bpk. Heri Makfudin

 

 

Pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah.

Pengembangan amal usaha Muhammadiyah Wanareja telah menjadi bagian tak terpisahkan dari sejarah panjang Muhammadiyah di daerah ini. Berdirinya SMP Muhammadiyah (SMPM) pada tahun 1964 menjadi tonggak awal bagi perkembangan amal usaha Muhammadiyah Wanareja. SMPM tidak hanya menjadi lembaga pendidikan formal, tetapi juga menjadi pusat pengembangan Dakwah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wanareja.

 

Keberhasilan SMPM kemudian diikuti dengan berdirinya SD Muhammadiyah Tarisi pada tahun yang sama yaitu 1964, BKIA Aisyiyah pada tahun 1968, yang fokus pada pelayanan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak. BKIA Aisyiyah menjadi salah satu amal usaha Muhammadiyah yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

 

Muhammadiyah Wanareja kembali menambah daftar amal usahanya dengan berdirinya

SMP Muhammadiyah Limbangan tahun 1989

SMP Muhammadiyah Malabar tahun 2003

PKU Muhammadiyah tahun 2011

Pati Asuhan Surya Abadi Muhammadiyah 2012

BMT Muhammadiyah 2013

SMK Muhammadiyah 2017

 

Dengan lahirnya amal usaha tersebut, Muhammadiyah Wanareja semakin kokoh dalam menjalankan misinya sebagai gerakan Islam yang berorientasi pada pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat. Melalui amal usaha pendidikan, kesehatan, dan sosial, Muhammadiyah Wanareja berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara.

 

Kepemimpinan PCM Wanareja

Mualip Wiryosudiro beliau menjadi tokoh sentral dalam pembentukan dan perkembangan awal PCM Wanareja. Kepemimpinan beliau menjadi landasan bagi perkembangan organisasi ini di masa-masa berikutnya.

 

Sejak tahun 1950 Periode Muktamar Muhammadiyah Adalah 3 tahunan, Bapak Mualip Wiryosudiro tercatat sebagai Ketua PCM Wanareja sampai pada periode 1968 -1971 yang selanjutnya sesuai periode Muktamar Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wanareja dipimpin oleh  :

1971 – 1974 : Basyir Achdiyat

1971 – 1977 : Basyir Achdiyat

1977 – 1980 : Samsuri

1980 – 1983 : Basyir Achdiyat

Mulai tahun 1985 periode Muktamar Muhammadiyah menjadi 5 tahunan :

1985 – 2000 : Muhajir Basyuni

2000 – 2005 : Atje Afifudin

2005 – 2010 : Atje Afifudin

2010 – 2015 : Djumali

2015 – 2020 : M. A Darindi

 

Setelah tahun 2020 ada pergeseran periode tahun muktamar dengan adanya Pandemi Covid-19 di Indonesia hingga tahun 2020 akhir, periode 5 tahunan yang seharusnya 2020 – 2025 mengalami pergeseran menjadi :

2022 – 2027 : M. A Darindi

 

Demikian catatan Sejarah perkembangan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Wanareja dari sejak berdiri tahun 1964 s,d 2025

 

Penutup.

Sejarah PCM Wanareja adalah cerita tentang ketekunan, kerja keras, dan dedikasi para tokoh tokoh Muhammadiyah pendahulu dan anggota Muhammadiyah di wilayah ini. Dari awal yang sederhana hingga perkembangan yang pesat, PCM Wanareja terus berkomitmen untuk mengabdi kepada masyarakat dan meningkatkan kualitas kehidupan umat. Dengan terus mengenang sejarah dan nilai-nilai yang telah dibangun, PCM Wanareja akan terus melangkah maju dalam mengemban amanah dan misi Muhammadiyah.

 

Penulis : Drs. H. Sumardi, Pr

Narasumber : H. Djumali, BA, Hj. Siti Aisah, Hj. Robingah

Scroll to Top